Friday, April 20, 2007

Ketika coretan menjadi sebuah cerita

"Aku mau menggambar !", kata Aisya, "yuk menggambarnya di belakang saja yah", Aisya dan Danish aku ajak main di halaman belakang, kebetulan beberapa hari ini udara cerah sekali dan terasa hangat, mainan anak2 mulai ditaruh di halaman belakang seperti perosotan, mobil2an dan tidak ketinggalan meja kecil anak2 untuk alas menggambar. Nah..sekarang Aisya dan Danish boleh gambar apa saja yang ada di sini. "Umi mau gambar bunga lavender dan tulip yang ditanam abi ah...", kataku untuk memancing anak2, " aku mau gambar handuk ",celetuk Aisya *hi hi hi aku jadi tertawa geli, karena di halaman belakang juga banyak jemuran*, "adik mo ambar mobing (baca:adik mau gambar mobil(, kata Danish gak mau ketinggalan.

Mulai deh acara menggambarnya, sekejap suasana hening, pada serius gambar, tapi gak lama mulai deh acara berebut krayonnya, padahal banyak sekali pilihan warnanya, tapi sepertinya kurang lengkap aja kalo tdk diselingin acara rebutan. “Umi sudah selesai gambarnya”, kata Aisya sambil menyodorkan kertasnya, Danish ikutan juga. Hasil gambar keduanya masih nampak seperti bola kusut, ketika kutanya Aisya gambar apa saja, dengan mimik serius dia mulai bercerita, “ini rumah Aisya, ada cerobong asapnya, ini bunga, ini handuk dijemur, ini perosotan, trus di sini si Blacky (anjing tetangga sebelah rumah*, disini sekolah Aisya, trus ada kereta mau lewat, aisya pergi naik kereta..”, sudah umi kata Aiysa, “O…gitu ceritanya, bagus gambarnya, ditempel yah ntar kasih tau abi”.

“Kalo Danish gambar apa?”, giliran Danish mulai menunjukkan gambarnya, “ini mobing, ini ereta, ini bus, ini epeda, ini awat *baca:pesawat*, ini erahu baca: perahu, “aduh bagus ya..gambar Dansih, tempel juga yah…”.

Nah lho….semua gambar sesukanya banyak yang gak ada di halaman belakang rumah he2. Dari coretan benang kusut jadi sebuah cerita yang panjang sekali yah.., mereka sedang senang berimajinasi, kemampuan motoriknya untuk memegang alat gambar masih dalam proses belajar, moga seiring dengan waktu dgn bertambah usianya mereka, semakin bisa mengapresiasi perasaan, pikiran dan imajinasinya.

3 comments:

Anonymous said...

amien...ikut doain juga ya:)
InsyaAllah Aisya dan Danish makin pintar deh..


Nisa

Mieke said...

terimakasih tante Nisa...

Lies Zulfiati said...

cikal bakal penulis cilik yaaaa...ayo asah terus biar pena mu bisa setajam pedang...