Tuesday, June 5, 2007

Pindah Blog........!!!!

Baru punya 2 blog dah repot sekali, activitas sehari-hari bersama anak-anak banyak yang belum diposting, karena hobby jalan2 sampai isi blogku agak keluar jalur dari semula (kebanyakan laporan jalan2nya he hehe). Rencananya dulu bikin blog untuk mendokumentasikan kegiatan harianku bersama anak2. Suatu saat mereka bisa membacanya kalo sudah besar. Jadi mulai sekarang blogku pindah disini

Wednesday, May 30, 2007

Jalan-jalan ke Madurodam, Den Haag

Pertengahan bulan mei kemaren, Aisya dan Danish diajak abinya jalan-jalan ke Madurodam, Den Haag. Madurodam adalah sebuah kota miniatur yang terletak di Scheveningen, Den Haag, Belanda. Kota ini adalah model dari sebuah kota Belanda dalah skala 1:25, terdiri dari bangunan-bangunan khas Belanda dan landmarks seperti yang ditemukan di berbagai lokasi di negara tersebut. Tempat kunjungan wisata ini dibangun pada 1952 dan telah dikunjungi oleh puluhan juta orang sejak saat itu. Kota ini dinamai menurut George Maduro, seorang pelajar dari CuraƧao yang meninggal di kamp konsentrasi Dachau pada 1945 dan orangtuanya menyumbangkan uang untuk memulai proyek Madurodam (sumber Wikipedia).

Aisya dan Danish lebih senang ketika melihat miniatur alat -alat trans
portasi seperti perahu, pesawat, kereta (satsiun Eindhoven) dan jalur mobil. Mereka nyaris gak mau beranjak ketika mengamati cara kerja jembatan ketika harus membukakan jalan untuk perahu, ada berbagai jenis jembatan yang cara kerjanya berlainan, ada yang terangkat ke atas, ada yang terbuka di bagian tengahnya, jembatan ini sekaligus berfungsi untuk menahan air sungai agar tidak meluap (banjir) atau tepatnya berfungsi sebagai Dam, ada juga yang terangkat dengan kemiringan mendekati 90 derajat.

Untuk miniatur Amsterdam Airport Schiphol ada pesawat milik Indonesia yaitu Garuda Indonesia, anak-anak juga serius sekali mengamati pesawat yang bergerak mengitari bandara. Miniatur bandara dibuat sedemikian detailnya sampai pergerakan tas atau koper di bagasi seperti aslinya.

Berbagai gedung, wind mill, wind turbine park, jembatan Erasmusbrug, Rotterdam serta stadion sepak bola schiphol tidak luput dari perhatian anak2, mereka syik berlarian dan tangannya ingin memegang miniatur tersebut. Kita yang sampe berulang kali harus sport jantung karena ulah anak-anak yang penasaran he he he. Selengkapnya bisa dilihat langsung di websitenya http://www.madurodam.nl/

Saturday, May 12, 2007

Bermain dengan waktu

Tanpa aku sadari aku sudah mengenalkan sedikit konsep mengenai waktu, mereka hanya sering mendengar kata-kata lama, sebentar, jam dan menit. Mungkin mereka belum mengerti secara jelas apa itu konsep waktu, biasanya pada saat mereka menonton TV aku selalu mengingatkan untuk tidak menonton terlalu lama, "TVnya 5 menit lagi dimatikan yah...tidak baik nonton TV terlalu lama, nanti matanya lelah", serentak mereka menjawab "iyaaa......" hi hi hi terkadang geli juga, karena belum sampe 5 menit mereka sudah mematikan TV . Tapi terkadang saat aku dan abinya asyik nonton TV dan mereka berdua main sendiri, tiba2 Aisya atau Danish mematikan TV dan berkata "sudah lama nontonnya...", nah lho....kitanya yang bengong karena acara lagi seru2nya hehehe.

Ketika kumandang adzan terdengar (dari komputer "IslamicFinder"), nah sekarang sudah jam dua siang waktunya sholat Dhuhur, atau ketika saat Aisya dan Danish menemani aku di dapur, mulai deh aku seperti ahli masak yang sedang show di acara TV, "masukkan kue ke dalam oven, panggang selama 15 menit" hehehe. Waktu akan tidur malam juga dimanfaatkan "Sekarang sudah jam 9, waktunya tidur, sudah malam". Tetapi di musim semi ini anak2 agak alot kalu disuruh tidur lebih awal, karena waktu siangnya panjang, pernah Aisya nyeletuk " sekarang belum malam, masih terang...masih boleh main". Akhirnya kuterangkan kalo musim semi siangnya lebih lama (panjang waktunya) dari pada musim dingin, nanti musim panas waktu siangnya paling panjang. ( Aisya diam aja....no comment). Bergiliran mainan juga sebenarnya mereka belajar waktu, ketika salah satu memakai mainan yang diperbutkan aku sering menyuruh mereka memberi waktu selama 10 hitungan untuk bergantian, jadi kalo si adiknya sedang pake mainannya, kakaknya mulai menghitung "satu, dua, tiga...." belum hitungan ke sepuluh biasanya si adik sudah memberikan mainannya, hm....anak2 sukanya berebuuuuut aja.....

Nah dari sebagian penggalan kalimat yang berhubungan dengan waktu dalam aktifitas sehari2 mereka, beberapa waktu lalu aku coba praktekan langsung mengenalkan jam pada Aisya dan Danish, kukenalkan ada dua macam jarum (panjang dan pendek), yang panjang menunjukkan menitnya sedangkan yang pendek menunjukkan waktu jamnya, karena usia mereka masih 2 dan 3 tahun aku kenalkan yang paling dasar saat jarum panjangnya menunjuk ke angka 12, jadi mereka tinggal teriak, "jam 1, jam 2 dst..". Mereka sih senang mutar2 jarum jamnya aja, buat mainan, biasanya permainannya aku bilang "umi mau berangkat belanja jam 4", mereka berdua cepet2an menggerakkan jarum jam ke angka 4 (Aisya sudah tau angka 1-5) kalo Danish asal aja he he (terkadang benar juga, gak tau mengerti benar atau kebetulan saja benar), asyiiiik....yang penting anak2 happy...


Tuesday, May 1, 2007

Brugge (Known as the Venice of the North)

Kesan pertama mengunjungi kota ini adalah indah. Brugge terkenal dengan kanal-kanalnya yang romantis. Untuk melihat keindahan kanalnya, aku naik boot menyusuri kota Brugge, sekali trip 5 euro/orang selama 30 menit, banyak juga peminatnya, ngantri.

Selama naik boot, terlihat pemandangan yang unik, dulunya penduduk di kota Brugge memakai transportasi perahu melalui kanal2 ini, pintu rumah mereka atau teras depan rumahnya langsung berhadapan dengan kanal, sehinggak akses ke perahu mudah. Tapi sekarang sudah tidak digunakan lagi karena ada jalur darat. Objek wisata lain yang bisa dikunjungi adalah kincir angin yang berfungsi sebagai mengolah gandum.

Selain itu kota Brugge terkenal dengan kerajinan tangannya berupa rajutan dan sejenisnya (aku gak tau namanya, tapi banyak juga kok di Indonesia), dari baju, taplak meja, tempat tisyu dll, harganya wow....kalo dikurskan ke rupiah dari 50 puluh ribu sampai jutaan. Di sepanjang toko kerajinan ini juga banyak toko coklat yang beraneka macam bentuknya. Di sini abinya cuma beli suvenir gelas (koleksi dari beberapa kota di Eropa) he he he yang terjangkau dengan kantong. Kerajinan tangan lainnya mirip2 seperti di Bali dan Malioboro.

Ketika asyik menikmati pemandangan alam, eh ada sesuatu yang menarik perhatian kita, seorang "pengamen" yang memainkan harpa, wah keren juga kalo foto di samping pemain harpa itu, banyak yang antri lho buat foto dengannya atau mengabadikannya dengan video untuk para couple, romantis gitu lho dansa sambil diiringi dentingan melodi harpa. Eh ketika kita ambil 'ancang2' buat pose, gak taunya si pemain harpa menghentikan permainannya malah ikut pose, "klik" jadilah foto kita seperti ini, maunya si empunya sedang main harpa :(.
Eh setelah itu dia malah ngajak ngobrol, ternyata dia pernah ke Indonesia (ke Jogja, Bali, Bromo, Malang, Jakarta dan Bandung), wah....pengamennya orang sini bisa jalan2 ke luar negri yah...he he he.


Monday, April 30, 2007

Osstende (pantai di Belgi)

Menysuri kota Oostende merupakan bagian dari perjalanan liburan awal spring 2007. Tetangga sebelah rumah (sudah kakek-nenek) sering banget pergi ke Ostende, katanya untuk liburan summer tahun ini hotel sudah full booked sampai bulan September, gile...! yang bener aja sampai segitunya...jadi makin penasaran seperti apa sih keindahan pantai di Belgia.

Waktu tempuh dari Tongeren ke Belgia sekitar 3 jam dengan kereta. Karena di musim semi ini waktu siang lebih panjang (subuh jam 4 pagi, isya jam 11 malam) jadi kita santai aja, jam 9 pagi baru berangkat dari rumah. Ketika masuk dalam kereta...ups...penuh banget, gak biasanya seperti ini....rupanya orang-orang pada kegirangan cuaca cerah dan hangat setelah melewati musim dingin, dapat juga tempat duduk tapi anak-anak milih sama omnya duduk di antar gerbong sambil main game di labtop kadang minta pangku sama umi atau abinya (Catatan: kereta di sini meskipun kelas ekonomi kayak Argo Bromo di Indonesia, bedanya tidak pakai AC he he he, nyaman dengan suara kereta nyaris tidak terdengar, cesss......jadi kalo mau ke WC aman tidak perlu pegangan kuat2).

Jam 12 sampai ke Ostende, ternyata hampir semua yang naik kereta tujuannya sama Ostende, tempat pemberhentian terakhir, mereka rata-rata bawa tas besar, mungkin mau menginap di hotel untuk beberapa malam. Ketika keluar dari station, pemandangan pertama yang nampak adalah puluhan perahu yang beraneka macam bentuknya. Angin berhembus lumayan kencang...tapi udara hangat jadi enak buat jalan2. Tiap perahu terparkir dengan rapi, sebagian perahu jalan dan ketika harus melewati jembatan, sang nahkoda harus memencet bel untuk memberi tanda pada penjaga agar dibukakan jalan. Jembatan yang digunakan untuk akses mobil, bus, sepeda dan pejalan kaki pun di stop, karena jembatan tersebut bisa diangkat untuk memberi jalan perahu.

Selama perjalanan menuju pantai banyak toko2 yang menjual pernak-pernik peralatan tamasya ke pantai, dari tikar, kaca mata hitam, mainan pasir, bola pantai, souvenir2 dan satu lagi......kios2 penjual seafood serta pasar ikan. Aku tergoda melihat udang-udang besar dan segar yang sudah dibumbui mayones, harganya 3 euro satu cup, tidak mahal menurutku isinya udang besar, udang kecil dan ikan salmon deh kayaknya warnanya merah, enak. Aisyda dan Danis suka sekali dalam sekejap habis...bis.

Akhirnya tujuan utama tampak sudah....pantai dengan ombak kecilnya terlihat jelas, betapa girangnya anak-anak, mereka tidak sabar untuk main air. Anak2, abi dan om nya bergegas menuju tepi pantai dan main ombak. Tapi apa yang terjadi........airnya dingiiiiiiin sekali, sampat terasa ke kepala. Wah ini bagaimana nih matahari bersinar terik tapi air masih super dingin, tapi anak2 enjoy aja lari2 ketika ombak datang, trus main pasir. Aku khawatir juga takut anak2 pada sakit karena kedinginan. Akhirnya main airnya sebentar aja trus kita siap2 menyusuri pantai lagi. Sepanjang pantai banyak sekali yang sewa sepeda, skuter, mobil-mobilan untuk anak2 dan yang bikin mata terbelalak tentu saja....banyak "jemuran". Maksudnya orang2 sudah pada berjemur dan buat kapling2 tersendiri (sewa kursi perjamnya 2 euro, trus pembatasnya seperti kain terpal aku tidak tau harganya, ada juga kasur pantai).

Kesimpulan akhir...keindahan pantai di Belgia masih kalah jauh dengan pantai Indonesia, jarang ada pohon, kebanyakan hotel2 dengan bangunan yang tinggi2. Coba kalo di Indonesia...pohon kelapa, warna pantainya biru, ombaknya agak besar dan satu yang gak ada es kelapa muda, hm...yummy...yummy...bikin pingin pulang ke Indonesia nih.

Tuesday, April 24, 2007

Jalan -jalan ke Ghent, spring 2007

Liburan awal spring benar2 dimanfaatkan oleh abinya buat jalan2 bareng keluarga, maklum mumpung belum banyak report yang bikin seharian di kampus (sampe malem). Yang senang tentu saja aku he he he, selain suka jalan tentu saja bisa menikmati kebersamaan dengan suami dan anak2.

Awal april yang lalu kita rencanakan pergi ke Ostende (pantai-nya Belgia), trus ke Ghent dan Brugge. Karena letak ketiga kota ini berdekatan jadi sekalian dijelajahi. Kebetulan ada teman dari Indonesia yang bawa keluarga juga tinggal di Ghent, jadilah kita bermalan di rumahnya.

Namanya mbak Ani dan keluarga dari Surabaya, satu lagi Roffi+Dessy dgn anaknya yang lucu Gery dari Bandung (Roffi dosen UNPAD). Mereka kebetulan tinggal di student house, jadi studionya satu lantai dan berdekatan. Enak juga punya tetangga sama2 dari Indonesia.

Wah sama Dessy dan mbak Ani dimasakin enak2, thanks ya....
ada urap2, bakwan, ayam kecap, tahu goreng, sayur nangka, dan keesokan paginya makan soto khas jawa timur, sedaaap......yummy...yummy...

Kota Ghent terkenal dengan sungai2 kecilnya yang mengitari sepanjang kota di Ghent, perahu-perahu kecil banyak berseliweran dan merupakan salah satu objek wisata juga. Ada museum daging...aku masuk sebentar sih...di dalamnya banyak terdapat daging yang digantung-gantung di atap gedung tersebut...he he he aneh juga...sayang aku belum baca sejarahnya, ntar deh aku cari di wikipedia.

Sore harinya, bersama kita diajak ke danau, bisa buat berenang dan terdapat aneka permainan anak2 dan tempat untuk olahraga, seperti bola voley, tenis meja, mini golf, sepak bola dan lain2.

Wow...ternyata ramai sekali, maklum cuaca sudah hangat malah cenderung panas...., akhirnya kita menemukna tempat yang teduh untuk gelar tikar dan buka perbekalan......yang para bapak2 dan anak2 sibuk berenang dan main pasir, aku dan Dessy bagian jaga barang2 he he he dan seksi konsumsi.

Friday, April 20, 2007

Ketika coretan menjadi sebuah cerita

"Aku mau menggambar !", kata Aisya, "yuk menggambarnya di belakang saja yah", Aisya dan Danish aku ajak main di halaman belakang, kebetulan beberapa hari ini udara cerah sekali dan terasa hangat, mainan anak2 mulai ditaruh di halaman belakang seperti perosotan, mobil2an dan tidak ketinggalan meja kecil anak2 untuk alas menggambar. Nah..sekarang Aisya dan Danish boleh gambar apa saja yang ada di sini. "Umi mau gambar bunga lavender dan tulip yang ditanam abi ah...", kataku untuk memancing anak2, " aku mau gambar handuk ",celetuk Aisya *hi hi hi aku jadi tertawa geli, karena di halaman belakang juga banyak jemuran*, "adik mo ambar mobing (baca:adik mau gambar mobil(, kata Danish gak mau ketinggalan.

Mulai deh acara menggambarnya, sekejap suasana hening, pada serius gambar, tapi gak lama mulai deh acara berebut krayonnya, padahal banyak sekali pilihan warnanya, tapi sepertinya kurang lengkap aja kalo tdk diselingin acara rebutan. “Umi sudah selesai gambarnya”, kata Aisya sambil menyodorkan kertasnya, Danish ikutan juga. Hasil gambar keduanya masih nampak seperti bola kusut, ketika kutanya Aisya gambar apa saja, dengan mimik serius dia mulai bercerita, “ini rumah Aisya, ada cerobong asapnya, ini bunga, ini handuk dijemur, ini perosotan, trus di sini si Blacky (anjing tetangga sebelah rumah*, disini sekolah Aisya, trus ada kereta mau lewat, aisya pergi naik kereta..”, sudah umi kata Aiysa, “O…gitu ceritanya, bagus gambarnya, ditempel yah ntar kasih tau abi”.

“Kalo Danish gambar apa?”, giliran Danish mulai menunjukkan gambarnya, “ini mobing, ini ereta, ini bus, ini epeda, ini awat *baca:pesawat*, ini erahu baca: perahu, “aduh bagus ya..gambar Dansih, tempel juga yah…”.

Nah lho….semua gambar sesukanya banyak yang gak ada di halaman belakang rumah he2. Dari coretan benang kusut jadi sebuah cerita yang panjang sekali yah.., mereka sedang senang berimajinasi, kemampuan motoriknya untuk memegang alat gambar masih dalam proses belajar, moga seiring dengan waktu dgn bertambah usianya mereka, semakin bisa mengapresiasi perasaan, pikiran dan imajinasinya.

Menumbuhkan rasa cinta Allah pada Aisya dan Danish

Kalau sedang telepon mbah Kungnya Aisya dan Danish, beliau selalu berpesan jangan lupa sholat dan ngaji. Aku akui tinggal di negri orang yang minoritas muslimnya sangat besar godaannya, aku saja merasa tertatih-tatih untuk meningkatkan ibadah di sini, moga Allah selalu memberi kekuatan untuk menegakkan syariatNya, amin.

Lingkungan sangat mempengaruhi perkembangan anak dan lingkungan yang terdekatnya adalah keluarga *umi dan abinya *. Untuk menumbuhkan kecintaan pada Allah pada anak-anak, kita sering mengajak anak2 sholat berjamaah, berdoa dan mengaji bersama setiap selesai sholat. *cuma sayangnya gak bisa rutin tiap hari :( *.

Awalnya Aisya selalu ikut gerakan sholat sampai selesai bahkan sholat sunnah pun dia ikut, tapi kalo Danish syarat doang, takbiratul ihram...dah langsung kabur he2, Aisya sibuk mengingatkan adiknya "dik sholat dulu dik, mau ketemu Allah", Aisya menasehati adiknya sambil mengacungkan jari telunjuknya he2. Danishnya mah..tetep aja lari2 sambil ketawa2. Lama-lama Aisya jadi ikutan juga...cuma sebentar sholatnya sudah langsung lari2 ngejar adiknya :(.

Tapi ternyata semua ada masanya, sekarang alhamdulillah Danish sudah mau ikutan sampai tahiyat akhir, Aisya pun jadi ikut tertib. *tapi yah...namanya juga masih anak2 tergantung moodnya aja*. Acara selanjutnya baca doa, abinya yang mimpin, mereka berdua ngikutin diambil kata belakang2nya saja, kedua telapak tangannya ikut ditangkupkan di depan mulutnya, lucuuu deh liatnya...

Selesai doa, Aisya dan Danish tanpa diinstruksi langsung berlarian cepet2an ambil Al-Quran, satu buat uminya satu buat abinya, dan mereka baca buku IQRA, sayangnya cuma punya satu buku jadi suka berebut, biar adil dua2nya aku pangku dan IQRAnya aku yang pegang, kadang mereka mau juga sih gantian. Awalnya tidak mudah untuk mengajak Aisya dan Danish mengaji, dari muterin VCD islami atau bernyanyi mereka tidak interest, sempat sedih juga....., tapi ternyata memang semua ada masanya diamana anak2 interest pada sesuatu, dan kalo sudah berminat ngajarinya pun jadi cepat.

Mereka berdua baru mengenal huruf "alif, ba dan ta". Cara mereka membaca pun unik, kalo Aisya seperti membaca buku dari kiri ke kanan, kalo coba aku kasih tau baca dari kanan ke kiri dia bilang "gak mau!", kalo Danish lebih lucu lagi, dia kalo maunya baca huruf alif, maka gak peduli halaman berapa dia tunjuk yang huruf "alif " semua satu halaman, atau huruf "ba" jadinya ba...ba...ba...ba...ba...dst. Tapi lama2 mereka mau mengikuti baca scr berurutan.

Menjelang tidur mereka selalu nagih untuk diceritain ttg para nabi, abinya yang telaten untuk cerita yang satu ini....cerita favorit mereka adalah nabi Ayub , Ibrahim dan Ismail. Terkadang aku variasikan dgn bermain tebak2an, nabi siapa ya namanya yang berada dalam perut ikan paus? atau terkadang memancing kemampuan menceritakan kembali suatu cerita dengan pura2 lupa dan bertanya pada Aisya, "Aisya cerita ttg nabi Ibrahim yang bagaimana yah?", dengan bahasa yang masih terbata-bata dia berusaha menceritakan kembali dan terkadang masih terbalik-balik, Hm.. yang nyembah patung, hm..dihancurkan sama Ibrahim, rajanya marah, dibakar, hm..ditolong sama Allah, makanya gak boleh nyembah patung,hm... nyembah Allah..." he2 belum ada kata sambungnya.

Yah baru itu yang bisa aku dan abinya lakukan ditambah juga tidak lupa berdoa sebelum memulai aktifitas, spt makan, minum, mau tidur, bangun tidur. Meskipun dalam prakteknya sering aku dan abinya kurang konsisten, moga semuanya bisa diperbaiki.

Mohon sarannya, moga kita bisa saling berbagi untuk selalu dekat dan cinta pada Allah....



Tuesday, April 10, 2007

Atomium, Brussel (spring 2007)

Tidak lengkap rasanya kalo sudah berada di Brussel tidak mengunjungi Atomium. Yaitu bangunan yang terdiri dari 9 atom yang ukurannya diperbesar. Warna silvernya membuat pantulan cahaya yang bagus dan megah. Kalo masuk dan naik ke dalam monumen atomium ini akan tampak pemandangan kota Brussel.

Tidak jauh dari lokasi Atomium, tepatnya di bawah kaki monumen Atomium dibangun Taman Mini Eropa untuk menyambut anggota baru uni Eropa. Di taman ini pengunjung dapat menjelajahi Benua Eropa dalam beberapa langkah. Banyak model miniatur bangunan yang menjadi ciri khas setiap negara anggota Uni Eropa ada di sini, seperti puing-puing Tembok Berlin, dentang lonceng Big Ben sebagai ucapan selamat datang di jantung Ibu Kota Inggris, London. Miniatur menara eiffel dll. Sayang....abinya gak mau masuk ke mini europa, abinya lebih tertarik ngajak aku dan anak2 ke miniaturnya Belanda di Madurodam (Insyaallah bulan Juli atau agustus, liburan summer).

Belgia terkenal dengan julukan jantungnya Eropa, karena letaknya yang strategis berada di tengah2, maka kantor parlemen uni eropa juga terletak di Brussel, Belgia. Seperti biasanya tak lupa aku berpose ria di depan gedung komisi uni eropa he he he.

Monday, April 9, 2007

The Royal Museum of the Army and Military History, Brussel, Belgium

Sepulang dari Paris kita main dulu ke Brussel, Belgium. Kebetulan pemberhentian terakhir di Brussel. Kita nginap di rumah teman (namanya mbak Ria) yang kebetulan suaminya (Mas Aji) kerja di Brussel. Letak Appartemennya sangat strategis (dekat stasiun stockel), depan appartemen lewat tram, samping kiri stasiun untuk metro, samping kanan Bus, tepat sebelahnya mall, wah...enak tenan..he he he.


Selama di Brussel main ke The Royal Museum of the Army and Military History, museumnya lumayan besar, dimana di dalamnya ada pesawat, tank, perahu, mobil, senjata dan segala perlengkapan seragam yang umurnya puluhan tahun. Dan yang penting dan perlu dicatat untuk masuk museum ini GRATIIIIS...!!!! (he he he biasa kita senang yang gratis2). Aisya dan Danish girang sekali, mulai deh mereka berceloteh, "ini apa umi...., buat apa dan bla...bla...bla (sampe aku harus sering mengingatkan untuk tidak terlalu keras bicaranya), apalagi waktu sampai ke blog pesawat...wah antusias pingin naik (abinya juga he2), kebetulan ada pesawat perang yang kita boleh masuk ke dalamnya dan menikmati videonya, ada roket (aisya dan Danish langsung berkhayal jadi astronot). Seru juga, meskipun penjelasannya pake bhs Belanda semua (pusing...), sayangnya kaki kita keburu pegel, syukurlah anak2 tidak rewel dan sangat menikmati meskipun mereka harus jalan, apalagi saat main di depan museum, mereka berdua lari2 dan gulung2 di rumput (umi dan abinya sibuk pemotretan berdua he2).

Arsitektur gedungnya dari luar tampak megah, dengan design model U dan di atas gedung ada patung kuda plus pasukan berseragam bajanya semakin membuat gedung museum ini tampak kokoh. Halaman depan yang luas dengan hamparan rumput hijau dan bangku2 kayu untuk duduk santai makin memperindah suasana, dan satu lagi yang membuatku girang, tak jauh dari museum itu ada masjid yang lumayan besar (dibangun oleh orang Maroko), duh...damainya hati ini menemukan masjid di negri yang muslimnya minoritas.

Lain kali kita ingin ke museum ini lagi, blog mobil kuno dan pasukan baja belum terjamah, dan ada satu museum Tintin yang bikin aku penasaran juga (maklum dulu waktu kecil penggemar komik Tintin he2). Moga next time aku buat liputannya.


Saturday, April 7, 2007

Honeymoon yang tertunda

"Umi insyaallah kita pergi ke Paris, sekalian bayar janjiku untuk honeymoon yang dulu tertunda", kata suamiku. Wow....tentu saja aku girang sekali. Dulu abinya pernah janji mau honeymoon di Puncak, tapi gak sempat-sempat karena keburu lahir anak dan terbang ke Belgia menunaikan studinya dan selama 1 tahun aku dan anak2 tinggal di Indonesia. Tapi alhamdulillah tahun berikutnya kita diboyong ke Belgia.
Yah...mumpung Paris tidak jauh dari Belgia (1,5jam dari Brussel dengan Thalys kereta yang kecepatannya 300km/jam).

Sesampainya di Paris, kesan pertama adalah kota yang "hidup", ramai (kebanyakan turis, apalagi bertepatan dengan liburan), kota dengan relief bangunan kuno yang unik dan megah. Karena waktu kita terbatas (cuma 2 hari), jadi kita coba maksimalkan waktu dengan mengunjungi beberapa tempat bagus yang lokasinya mudah dijangkau (dan yang utama menara Eiffel he hehe). Karena penasaran banget liat menara Eiffel, ketika sudah sampai di depan mata "lho..ternyata gini aja to....Eiffel", biasa saja kesan pertama liat Eiffel, tapi lama-lama ketika kita pandangi Eiffel dari lokasi yang agak jauh, baru deh terlihat megah dan indahnya Eiffel (apalagi eiffel di waktu malam dengan sinar lampunya yang indah). Kemudian menyusuri keindahan kota Paris sepanjang "Seine River dengan naik boat, sungguh indah....

Waktu 2 hari tidak cukup untuk menjelajahi kota Paris, kita aja seperti berkejaran dengan waktu, pinginnya sih ke istana Versailesnya juga, tapi gak sempat dikunjungi, jauh letaknya di luar kota Paris (istana yang penuh berisi lukisan sepanjang dinding dan atapnya, lampu2 kristal ,mewah dengan nuansa keemasannya dan gemerlap banget), tapi syukurlah ada beberapa tempat yang sempat kita kunjungi, seperti Arc du Triomphe (ini gerbang terletak pas di tengah-tengah, dimana ada 8 penjuru jalan besar yang mengelilinginya, kalo foto dari atas bagus sekali) , Notre dame, Musee du Louvre (musem terbesar yang di dalamnya ada lukisan Monalisa, sayang kita gak sempat masuk karena untuk menikmatinya perlu waktu sehari) , Glass Pyramid (lokasinya tepat di tengah2 Musee de Louvre, dimana glass pyramidnya tembus ke sisi dalam ruangan museum), La Defense (merupakan pusat bisnis dan shopping dengan bangunan2 model baru yang megah dan artistik) dan Basilique du Sacre-Coeur (uniknya di sepanjang jalan menuju Basilique ini banyak toko souvenir dengan harga relatif murah dibandingkan dengan tempat lain, jadi teringat di Malioboro he he, cuma harga pas gak bisa ditawar).

Tapi ada satu yang bikin aku gak sreg sama Paris, jalan ke metro-nya, petunjuknya kurang besar dan gak ada tangga berjalan atau escalator, teler lah kita, bawa 2 anak dan stroller. Alhamdulillah aku sering ditolong sama orang untuk ngangkat strollernya he he he.
BTW kesimpulan akhir,Hm.....Paris...sungguh kota yang indah dan romantiiiiiiis..............(kalo Allah mengijinkan pingin main ke sana lagi, amiiin).
Kalo mau ngintip foto2nya liat di http://miekehafidz.multiply.com/photos

Thursday, March 29, 2007

Jalan-jalan ke "Antik Marketnya Tongeren, Belgia"

Hari minggu kemarin cuaca sangat cerah sekali, suhu di luar sekitar 15 derajat celcius, hm...lumayan hangat dan enak buat jalan-jalan. Sekitar jam 11 siang, dengan naik sepeda kita menyusuri kota Tongeren (Kota tertua di Belgia). Dan tujuan utama kita adalah "Antik Markt". Ini juga merupakan salah satu objek wisata di kota Tongeren, sepanjang jalan menuju centrum yang sebelah dalamnya terbentang dinding kuno yang cukup tua, tinggi dan panjang (terkenal dengan nama Gallo Romeins, dibangun masa Roma) sudah penuh oleh barang2 antik yang digelar di pinggir jalan. Karena ramai sekali jalur di sekitarnya ditutup dan dijaga oleh polisi, sepeda pun tidak boleh masuk, jadi khusus buat pejalan kaki untuk memberikan keamanan dan kenyamanan bagi pengunjung menikmati barang2 antik yang unik2. Akhirnya kita parkir sepeda kita, dan jalan untuk "cuci mata" saja he he he sambil bikin liputan.

Kalo yang mempunyai jiwa seni cukup tinggi dan hobby berburu barang antik, pasti bisa betah dan berlama-lama memandangi setiap barang yang ada di sini, ada setrika jaman kuno yang terbuat dari baja (dijual 7,5euro), trus "globe" model lama, boneka-boneka jaman dahulu (hiiii....serem liatnya kayak yang hidup gitu), apalagi lukisan2 jaman dulu...(he he he akunya memang penakut). Jam dinding atau jam meja yang terbuat dari batu pualam, ukiran cermin yang unik, aneka meubel, lampu hias dan banyak lagi...
Seruuu.....tapi herannya kadang barangnya itu terlihat sudah tuaaaaa dan jeleee...k (penyangatan nih he hehe) kok masih dijual yah? apa ada yang mau beli gitu? eh...baru membatin...ternyata ada juga lho? bingung aku, mungkin semakin tua semakin mahal kandungan "history"nya yah????

Setelah puas jalan-jalan, kita pulang deh. Hm...anak-anak cukup menikmati juga, sepanjang jalan tidak berhenti bertanya.."itu apa? buat apa? Kenapa.....bla..bla...bla....
Dan satu lagi..di sini anak-anak jadi terbiasa jalan, mereka kuat lho jalan...dan gak minta gendong...baguslah sambil orah raga :)

Suka dukanya les bahasa Belanda

Selama tinggal di Tongeren, Belgia, aku ikut les bahasa Belanda. Selain untuk menambah ilmu juga karena "gratis" he he he. Kebetulan tempat tinggalku di daerah Flanders yang penduduknya berbahasa Belanda, sebenarnya Tongeren merupakan daerah perbatasan juga sih dengan daerah yang penduduknya berbahasa Perancis ( Di Belgia punya 3 wilayah, wilayah Flanders berbahasa Belanda, Wallonia berbahasa Perancis dan German community berbahasa Jerman).

Tempat lesku tidak jauh dari rumah, 10 menit dengan naik sepeda, seminggu 2x pertemuan hari senin (maandag) dan rabu (woensdag), sekali pertemuan 3 jam dari jam 18.30 - 21.30. Tempat lesnya gedungnya tua dan besar sekali, atap kelasnya tinggi, khas bangunan kuno, kayaknya gedung sekolahnya bekas sekolah katholik, banyak mobil parkir sampe penuh sekali, ternyata di sini tidak hanya pusat bahasa belanda tapi ada juga bahasa lainnya dan ilmu komputer, cuma bayar meskipun tidak mahal.

Seru......itu kesan pertama aku mengikuti les, gurunya modis, cantik, masih muda, mungkin umurnya masih 25 tahun, peserta lesnya di kelasku gak banyak cuma 15 org, ada yang dari Republik Dominica, Italy, Maroko, German, Spanyol, Romania, Perancis, Polandia dan Indonesia. Tapi ada yang bikin aku melonjak kegirangan ada teman dr indonesia!!!, aku langsung duduk di sebelahnya, karena aku gak ngerti apa2, namanya Fransisco orang Flores, surpise...!!(karena di kota Tongeren jarang sekali orang indo he he he) orangnya baik dan lucu, dia selama di kelas suka ngajarin aku, karena aku cuma bengong aja denger gurunya ngomong B. belanda.....dari awal sampe akhir les :(, kirain selama les nyelip bahasa inggrisnya sedikit biar aku ngerti, ternyata....gak ada sama sekali, jadi ngajarinnya full action maksudnya dia memperagakan maksud ucapannya, misalnya dia bilang slapen (tidur)`ya gayanya niruin org tidur dll. Ya...tp alhamdulillah lama-lama bisa ngikutin juga he he he meskipun belum mahir2.

Selama les banyak suka dukanya (banyak sukanya sih....), dukanya itu karena aku dan Fransisco harus meluruskan beberapa pandangan mirirng mereka tentang Indonesia, yang banyak terosrisnya-lah, Fransisco sampe bilang yang kalian lihat di TV (CNN, BBC) itu bukan indonesia sesungguhnya, Indonesia negri yang indah dan nice person like me he he he..., toleransinya tinggi meskipun beragam, suku dan agama (kadang siaran di TV memojokkan Indonesai banget sih). Kita relatif sering ditanya apalagi soal bencana yang akhir2 ini melanda Indonesia, Indonesia's disaster katanya (banjir, gempa, kecelakaan adam air, Levina dll).

Pernah aku ditanya soal poligami, aku bingung karena harus menerangkan dlm b.belanda.....jadinya kurang pas deh. Aku bilang memang dibolehkan dalam islam tapi dgn syarat2 tertentu, dan suami mempunyai kemampuan utk adil, tp pas aku coba bilang mampu, mereka mngartikannya hanya dlm bentuk materi (uang), nah lo bingung lg neranginnya...., trus aku bilang, harus seiijin istri pertama, dan bila tdk mampu satu istri lebih dekat dgn keadilan...tapi tau deh mereka ngerti apa tidak, aku neranginnya nano2 pake b.belanda dan inggris...belepotan deh.....

Ada lagi cerita lucu, waktu gurunya menerangkan ttg posisi barang2 di supermarket, trus pas tanya ttg WC-papier (tisyu utk WC), si Fransisco temen dr indo nyeletuk...kalo di Indonesia org dr WC bersihinnya pake air.....apa yang terjadi...semua org dl kelas langsung melotot ke arah kita (sm persis ekspresinya kalo kita hrs bersiin pup hanya pake tisyu), mereka pd keheranan dan agak jijik jg, terus fransisco di suruh praktek...nanti kan celananya basah semua kt mereka...., trus fransisco cerita tidak...di indo ada 2 macam tipe wc, duduk dan jongkok (dia memperagakan posisi jongkok, he he lucu ya....), trus kalo yang wc duduk, pake slang khusus utk menyemprotkan airnya, trus kita cuci tangan pake sabun, kita gak yakin bersih kalo gak pake air....(tp temen2 dr negara lain belum bs menerima alasan kita, mereka pikir tdk praktis dan jijik harus pegang anus dan pup pake tangan..hehehe).

Dan semalam kita membahas kata "Nog Nooit = never = tidak pernah", nah kita ditugaskan untuk meng-intervie seluruh peserta les, dan salah satu pertanyaannya adalah "pernakah kamu minum sampanye/minuman alcohol?", apa coba reaksi mereka ketika mendengar jawabanku "nog nooit", hampir semua temanku mengernyitkan dahinya dan berkata "Waarom???? atau why???" (termasuk Fransisco, dia beragama katolik). Ketika aku jelaskan alasannya karena dalam agamaku tidak dibolehkan karena bisa memabukkan, makin heranlah mereka "hanya satu teguk saja tidak pernah?" tanya mereka memastikan lagi, aku tersenyum sambil menggelengkan kepala. Mereka heran kenapa minuman enak kok dilarang. (Hm...begini nih kalo gak fasih bahasa belandanya, moga aja penjelasanku bisa dimengerti mereka).

Saturday, March 24, 2007

Surprise berakhir tangisan

Kemarin pulang sekolah Aisya dijemput abinya, seperti biasa Danish sudah menunggu kedatangan kakaknya sambil berdiri di sofa ruang tamu, sambil ngintip dari balik gorden, berkali-kali dia menanyakan "Mbak Aisya mana? Abi mana?". Tak lama kemudian terdengar suara "guk...guk...guk.." itu suara nyaring si Blacky (anjing tetangga sebelah rumah, biasa kita pake sebagai tanda kalo ada seseorang yang bakal lewat di depan rumah kita he he he), dan benar dari kejauhan sudah terdengar suara khas Aisya "Umi....umi...adik...adik....!", Danish langsung lompat-lompat kegirangan lihat kakaknya sedang berlari-lari kecil.

"Assalamu'alaikum..."teriak Aisya ketika membuka pintu rumah, keduanya langsung berpelukan ketika bertemu, melepas kangen (padahal gak lama setelah itu pasti mulai deh acara berantemnya, berebut dan nangis lagi deh berdua, hm...kalo gak ada nyariin tapi kalo ketemu berantem). Abinya pulang membawa bungkusan besar, "apa itu bi?" tanyaku. "Ayo coba tebak...!", anak-anak juga sudah tidak sabar apa ya isinya?

"Wow...bagus....robot gedhe" teriak Aisya dan Danish, mereka berdua langsung berebut pingin pegang, "Eit...kalo rebutan nanti robotnya malah patah, gantian aja ya...". Mulai deh si robot di sayang-sayang, dipegangin, ditanyain semua bagian2nya, "ini apa umi? buat apa umi?". Sebenarnya Aisya dan Danish tidak terlalu familiar dengan robot, ini adalah mainan pertamanya berupa robot, selain tidak pernah nonton film tentang robot, mereka juga tidak pernah membaca buku tentang robot, yang mereka tau adalah "R is for Robot" he he he, karena mereka suka baca buku alfabetnya yang mengilustrasikan huruf R untuk tulisan Robot :) Jadi ini murni keinginan abinya (cita-cita dari kecil yang belum kesampaian he he he), "biar Danish sekali-kali main robot2an masak mainnya masak-masakkan dan boneka terus", kata abinya (Danish selalu ikutan mainan kakaknya).

Nah..abinya tidak memberitahu kalo si robot bisa bergerak-gerak dan mengeluarkan lagu khas soundtrack film2 robot gitu lah (ada bunyi tembak2an juga, bagian mata dan dadanya juga menyala). Ketika tau robotnya bergerak-gerak, sontak Aisya dan Dansih terdiam dan saling pandang, dan tak lama kemuadian "hua...hua...hua.." nangis kejerlah mereka berdua. Sejak saat itu, mereka gak mau dekatin robotnya, gak mau pegang2 lagi, nah lho gimana ini? padahal baru berapa menit mereka main. Jadi si robot sekarang dideportasi dari tempat mainan anak-anak (untuk sementara diungsikan, si robot nagkring di meja belakang dekat dapur ).

Aduh..ada saran bagaimana menghilangkan rasa takutnya anak-anak? Kita salah juga sih tidak memberitahu sebelumnya kalo si robot bisa bergerak2. Maksud hati ingin memberi surprise pada Aisya dan Danish......tapi yang ada malah menangis kencang :(

Monday, March 19, 2007

Main puzzle

Danish suka sekali main puzzle, apalagi kalo Aisya lagi sekolah, Danish bisa leluasa dan merajai semua mainannya (biasanya kan suka berebut dengan kakaknya), tapi maunya kalo main minta ditemanin terus......(kalo kakaknya pulang uminya langsung gak laku, dia sudah sibuk main berdua dengan Aisya). Nah hari ini seperti biasa dia minta bermain puzzle kesukaannya, kalo puzzle dua dimensi dia sudah agak bosan (udah hapal soalnya letak-letak aneka binatang dan alat transportasi), nah kalo puzzle 3D (tiga dimensi merupakan permainan yang menantang buatnya, meskipun sulit untuk seusia dia). Permainannya menyusun Mini Markt (ada waktu siang dan malam, jadi yang membedakan warna terang dan redupnya bangunan).


Aku lebih banyak yang menyusun sih he he he (yang main malah ibunya), Danish awalnya hanya memperhatikan saja sampai Mini Markt-nya terbentuk, lama-lama dia hapal juga bagian2 mini markt dan letaknya, akhirnya dia sekarang sudah bisa memasang lantainya, dinding (tapi cuma 2 dinding yang berseberangan, karena kemampuan motoriknya untuk menyatukan didnding yang bersinggungan belum terlatih), memasang atap, meletakkan pohon dan orang2annya. Dan kalo sudah berhasil terbentuk dia senang sekali, mulai deh dia berkhayal sedang belanja di supermarkt (soalnya dia sering ikut aku belanja di supermarkt). Liat nih gayanya kalo ikutan bantu aku belanja, maunya bawa keranjang belanja sendiri :)

Sunday, March 18, 2007

Gunting...gunting...


Acara gunting-menggunting juga kegiatan rutin setiap hari selain kegiatan membaca buku, Aisya sudah agak rapi, guntingannya sudah sesuai pola atau bentuk gambarnya, tapi kalo banyak lekukan dia belum bisa :), tapi ketrampilan dan koordinasi tangan dalam memegang gunting dan kertasnya semakin baik. Sedangkan Danish, selalu ikutan kegiatan kakaknya, apapun selalu diikutin. Hm...bagus juga dia jadi terstimulasi lebih cepat, aku beri gunting kecil (gunting kuku bayi) yang ujungnya berbentuk bulat, jadi tidak tajam, yah....masih agak takut aja akunya. Danish guntingnya masih suka-suka dia, tapi aku sudah coba kasih garis2 dan dia berusaha menggunting mengikuti garis yang aku buat, belum rapi sih, tapi tidak apa-apa semuanya merupakan proses belajar seiring dengan kemampuan motoriknya. Nah kalo sudah acara gunting menggunting suasana jadi hening tuh, karena keduanya sibuk dengan guntingannya, tapi suatu hari aku lengah...ternyata Aisya dan Danish bukannya asyik menggunting gambar yang kuberikan tapi apa coba tebaaaak...!!!!!

O...o....aduh....ternyata celana panjang mereka berdua sudah pada bolong2 diguntingin :( spontan aku ambil gunting dari tangan mereka berdua....takut keterusan kena kakinya. Kenapa jadi berubah haluan begini? yah...salahku juga sih aku terlalu sibuk dengan komputer atau baca buku les bahasa Belanda. Akhirnya mulai deh aku "berceramah" panjang lebar, "yang digunting ini aja ya....bajunya nanti gak bisa dipakai lagi kalo digunting2", mereka sih mengangguk2 aja waktu diberitahu, tapi terkadang aku masih sering liat mereka coba gunting2 celananya lagi. Waktu aku ceritakan pada eyang utinya, ternyata kata eyang utinya sama persis kayak aku waktu kecil dulu he he he, malah lebih parah...aku waktu main gunting2nya ngumpet dibawah meja makan dan baju-baju ku pada bolong2 semua ha ha ha, ternyata buah jatuh tak jauh dari pohonnya....:)

Tuesday, March 13, 2007

Taman bermain anak-anak (part-2)


Hari minggu kemarin cuaca sangat cerah sekali, legaaa rasanya sudah tidak terlalu kedinginan, malah lebih hangat di luar dari pada di dalam rumah karena terkena sinar matahari. kita berencana pergi ke taman bermain anak-anak dekat rumah. Anak-anak antusias sekali, mereka sudah tidak sabar untuk segera berangkat. Padahal waktu sudah menunjukkan jam 1 siang he he he (sudah waktunya tidur siang, aku dan abinya tadi keasyikan bersih2 rumah, jadinya kesiangan deh), setelah sholat dhuhur terlebih dahulu akhirnya kita berangkat dengan bersepeda. Aisya dibonceng abinya, aku naik sepeda bersama Danish.

Meskipun jam 1 siang, anak-anak tetap aja aku pakein jaket tebal, karena suhu masih sekitar 10 - 12 derajat celcius, jam segini lagi hangat-hangatnya jadi enak untuk jalan, aku dan abinya sudah menduga pasti taman bermain anak-anak rame nih......, orang sini kan senang sekali bertemu sama matahari, dan setelah sampe sana ternyata benar ramai sekali....., anak-anak kegirangan ketika sampai di sana, gak sabar main pasir "mau buat sandcastle..." kata Aisya, Aisya sibuk mencetak-cetak pasir, tapi Danish sibuk merobohkannya, yang ada Aisya nangis sandcastle-nya dirusak. Akhirnya Danish kualihkan untuk bermain perosotan dan mobil2an.

Anak-anak bermain sepuasnya, untuk mainan model outbond Danish kali ini agak takut, seringkali dia menangis, ragu untuk melangkah (padahal dulu dia paling berani, apa mungkin dulu dia gak mikir, sekarang semakin besar sudah bisa berpikir jadi malah agak takut2). Sedangkan Aisya semakin terapil dan berani sampai ke tempat yang lumayan tinggi. Setelah puas bermain, kita ke area taman untuk bersepeda dan main sepatu roda atau skuter, cuma liat aja karena Aisya gak punya sepeda :(.

Terakhir muterin danau buatan, kasih makan bebek dan liat aneka binatang seperti rusa, kambing dan burung onta. Jam 3 an kita pulang ke rumah, anak-anak sudah mulai mengantuk, sore hari semakin banyak saja orang yang datang. Deskripsi agak lengkap taman bermain bisa juga di baca di http://miekeandfamily.blogspot.com/2007/02/taman-bermain-anak-anak.html

Friday, March 9, 2007

Maastricht Open Markt

Setiap hari rabu dan jum'at pagi di Maastricht, Belanda ada open markt, ya...kayak pasar pagi di Indonesia, segala macam sayur-mayur, buah-buahan, aneka daging, roti, tekstil dan segala macam pernak-perniknya. Hari jum'at lebih ramai dan banyak variasinya dari pada hari rabu, tadi pagi aku, abinya dan Danish belanja ke sini, kebetulan abinya lagi longgar waktu kuliahnya, biasanya gak bisa diganggu gugat, sibuk nonstop ngerjain tugas2 :(

Kebetulan letak Maastricht tidak jauh dari tempatku tinggal Tongeren, Belgia. Dan tidak seperti hari biasanya bus ke arah Maastrich penuh sampe berdiri, jarak tempuh dengan bus cuma 40 menit, dan dalam bus pemandangan khas dapat terlihat, hampir setiap penumpang membawa tas belanja besar yang dapat didorong, sebagian besar sudah berusia lanjut, diatas 60 tahun-an, tapi masih kuat-kuat dan gesit dan satu lagi dandannya gak kalah sama anak muda modis he he he. Jadi sudah kayak bedol desa aja, rombongan penduduk Tongeren, Belgia rame2 menyerbu Maastricht, Belanda (belanja aja sampe ke luar negri he he he, begini nih kalo luas negaranya kecil2...).

Sesampainya di Maastricht (jam 10 pagi), aduh....Indonesia banget deh, tanah abangnya Eropa he he, cuma bedanya disini bersih banget dan gak bau, serasa pulang kampung he he he (selama ini kalo di Belgi kan cuma di supermarket aja, dan sayuran tidak banyak pilihan atau jenisnya), ada singkong, ubi, pisang tandoek, tauge, tempe, tahoe, boemboe petjel (he he he bahasanya kayak EYD=Ejaan yang disempurnakan), aneka bumbu (jahe, kunnyit, bawang merah, dlll), pete, kacang panjang, sayur bayam dan masih banyak lagi (tapi dengan catatan untuk sayuran yang khas indonesia kayak kacang panjang dan bumbu2 itu muahaaal kalo dikurs-kan ke rupiah atau dibandingkan dengan harga di Indonesia hampir sepuluh kali lipatnya he he he).

Tadi pagi ada kejadian lucu, waktu abinya mau beli mangga, penjual buahnya yang orang bule(Belanda) dengan lantang teriak "mangga manis.....mangga manis...ditawar-tawar...satu, dua , tiga, 2,5euro", abinya tersenyum geli, sayangnya gak direkam kan bisa dimasukin ke Youtube he he. Memang orang Indonesia banyak bersliweran juga di sini pada belanja, jadi jangan heran lagi enak2nya belanja trus denger orang lewat sambil ngomong "pokoke muter2 aja, ntar ya ketemu " atau seperti tadi pagi, waktu sibuk milih2 sayuran, tiba2 ada nenek2 disebelah bilang ke Danish, "dingin ya....", eh ternyata dia orang Malang, Jawa Timur yang tinggal di daerah dekat Rampal (lho...tetanggaan deh sama aku yang orang Malang he he he), beliau sudah tinggal di Belanda selama 51 tahun. Pagi tadi juga ketemu temanku orang Maroko, yang dulu pernah nganterin aku dan anak2 pulang ke rumah pake mobilnya (baca ceritanya di
http://miekeandfamily.blogspot.com/2007/02/meet-sister.html), akhirnya kita bertukar no telpon, dia mengundangku untuk main ke rumahnya, hm....pertemanan yang indah......

Di stan daging aku beli daging ayam 1 ekor, ati 1/2kg dan udang, ada cerita lucu tentang hati ayam, bapaknya temanku kebetulan dulu juga pernah tinggal di Brugee, Belgia, waktu beli hati ayam sama penjaganya ditanya "anda punya anjing berapa banyak?"karena orang sini gak makan hati ayam dan segala jeroan (hm...kalo di Indonesia santapan yang sedaap dengan aneka bumbu masaknya), itu buat makanan anjing he he he. Setelah puas muter2 pasar tradisionalnya, aku pergi ke toko cina, gak jauh juga tempatnya dari markt, di sini penjaganya juga bisa b. Indonesia, dan hampir sebagian besar barang2 indonesia ada di sini, dari pisang goreng, kue kukus, risoles, rendang, remmpeyek, bumbu2 masakan indonesia dll :)

Memasuki musim semi ini orang sudah mulai banyak jual bunga, bagus2 dengan warna2 yang kontras. Akhirnya jam 12.30 aku kembali pulang setelah puas muter2 centrumnya juga, sampe Tongeren jam 13.15, aku langsung pulang ke rumah sama Danish karena abinya harus sholat jum'at dulu. Kalo mau lihat videonya klik aja di sini (moga aksesnya bisa cepat).
http://hafidztio.multiply.com/video/item/9
http://hafidztio.multiply.com/video/item/10

Tuesday, March 6, 2007

Oh...dapurku malang

Selama punya rumah sendiri di Belgia (kontrakan ding he he he), ruangan yang paling aku sukai adalah dapur, selain perangkat kitchen setnya yang baru tapi paduan warna dan tata ruang yang luas membuat aku nyaman untuk acara memasak (meski aku tidak pandai masak). Tapi untuk musim winter kemarin dapurku nyaris gak laku karena brrr...dingiiiiin, pemanas ruangannya tidak bekerja dengan baik, karena modelnya sudah tua pake mazout, sehingga acara table manner-nya anak2 juga jadi kacau, karena kita makannya jadi ngungsi ke ruang tamu he he. Memasuki musim semi, dapurku kembali berfungsi dengan baik sebagaimana mestinya, karena ruangannya sudah tidak terlalu dingin lagi, tapi aku harus mengulangi lagi dari nol acara table mannernya anak2. mereka sudah keenakan makan di ruang tamu.

Hari selasa siang tadi, seakan mimpi buruk bagiku, berulang kali aku coba geleng2kan kepalaku dan sesekali kucubit tanganku…tapi ternyata aku tidak sedang bermimpi, ini kenyataan, atap dapurku berubah warna dari warna kuning menjadi abu2… Iya tadi siang aku kelupaan, awalnya mau goreng kentang buat Danish, aku nyalain kompor dan kuletakkan penggorengan dengan minyak gorengnya, trus terdenganr bunyi HP, aku masuk ke ruang tengah utk mengangkat HP, ternyata telp dari suamiku, padahal telpnya gak lama cuma 2 menitan, tapi emang aku orangnya pelupa juga…setelah terima telp…aku lupa tidak kembali ke dapur malah main puzzle sama si Danish. Aku juga belum sadar ketika melihat kok ada banyangan kedap-kedip, terang benderang dari pantulan layar computer yang letaknya di meja ruang tengah, kupikir waktu itu komputernya kenapa yah…kok kedap-kedip, segera aku hampiri laptop saumiku….dan baru tersadar ketika tidak ada yang salah dgn laptopnya tapi sinar terang benderang itu berasal dari dapur, terlihat dari pintu kaca pembatas antara ruang tengah dan dapur. Jantungku langsung berdegup kencang….dug…dug…dug…, dan ketika aku buka pintunya…Ya…Allah terlihat api sudah membubung tinggi sampe mencapai alat penghisap asapnya….., panik rasanya….takut meledak aja….dan aku tidak bisa berpikir dengan jernih, apa yang harus kulakukan untuk memadamkan api itu.

Pertama-tama yang kulakukan adalah mematikan kompor listriknya, trus sisanya yang ada dipikiranku hanyalah memadamkannya api dengan air, maka kuambil segelas air dan kusiramkan kedalam pancinya, tapi tindakanku ini rupanya malah membuat semakin fatal….dalam hitungan detik….wusssss…….kilatan api menjulur ke daerah langit-langit dan bagian atas dinding dapur, aku sontak lari ke depan, dan betapa terkejutnya aku ternyata Danish ikut melihat peristiwa itu, sebelumnya dia sudah kuamankan ke ruang tengah, gak sadar kalo ternyata dia sudah ada di belakangku, aku terlalu panik sampe tidak tau kehadiran Danish, tapi Alhamdulillah dia gpp segera aku peluk erat2. Apinya tidak langsung padam tapi sudah jauh berkurang…sehingga aku berani mendekat dan memadamkan sisa2 apinya, tapi sekarang yang ada….warna atap dapurku berubah menjadi abu2…rata….memenuhi seluruh langit2nya, oh…dapurku yang berukuran sekitar 5 x 4 meter jadi berubah kelam warnanya…dan lampu neon yang biasanya bersinar terang benderang terhalang warna hitam yang menempel di lampu neon dapurku hik…hik…hik.

Setelah agak reda gemetarannya, aku mulai cek satu persatu kitchen setnya, syukurlah semua masih berfungsi dengan baik, meskipun ada bagian yang meleleh, tapi seperangkat lemarinya tidak ada yang terbakar, hanya kerja keras aja bersiin karena berwarna hitam legam, tapi dengan cairan khusus warna lemarinya sudah kembali seperti semula, tapi atap dan dindingnya harus dicat ulang……aduh moga di akhir masa kontrak rumahku tidak disuruh ganti aja , karena dalam perjanjian kontrak rumah kalau ada kerusakan harus ganti rugi…..yah semoga semuanya bisa diatasi…
Ini pelajaran yang sangat berharga, dan semoga jangan terulang kembali….so…jangan pernah lupa untuk selalu cek ulang keadaan kompor, apakah sudah benar2 dalama posisi normal (tidak menyala), dan jangan pernah meninggalkan dapur kalo sedang memasak, terutama untuk orang yang pelupa seperti aku…..

Saturday, March 3, 2007

Bermain dan belajar PAS

Aisya dan Danish mempunyai satu set buku yang bernama buku PAS, dinamakan PAS karena buku ini dilengkapi oleh wadah kontrol PAS. Penerbit aslinya berasal dari Jerman, tapi yang kubeli sudah diterjemahkan dalam bahasa indonesia. Ada beberapa tingkatan atau level, untuk level dasar namanya WOW, dalam buku ini ada beberapa permaian sederhana seperti mencari pasangan yang pas melalui gambar-gambar binatang, bentuk, warna-warni dan lainnya. Sedangkan untuk level berikutnya namanya CHEEKY, mencakup bidang persepsi visual, daya ingat dan logika berpikir, salah satu permainannya model puzzle. Selain itu buku Gemar berhitung dan Gemar Membaca semuanya untuk pemula.

Cara bermain dengan mencocokkan gambar atas dan bawah, sesuai dengan instruksi pertanyaannya. Jika jawabannya cocok maka jika wadah kontrol dibalik akan membentuk suatu pola sesuai pada bagian atas setiap halaman buku tersebut. Mainan ini melatih konsentrasi anak dan emosi, karena butuh kesabaran untuk menyelesaikannya. Aisya dan Danish suka sekali permainan ini, mereka penasaran apakah PAS menyusunnya dan terlihat dari hasil pola yang terbentuk sesuai atau tidak.


Untuk menghindari acara rebutan, biasanya aku sudah buat perjanjian dari awal, kalo mau main CHEEKY gantian ya...siapa yang mau main dulu AISYAAA........DANISH.......semuanya pingin duluan hi hi hi....gmn nih?????? maka mulai deh acara memilih undian, maksudnya aku mulai menggambar di 2 lembar kertas, satu bergambar misalnya satu bintang, satunya dua bintang, lalu Aisya dan danish memilih kertas itu dengan mata tertutup, kalo aisya ternyata ambil yang gambar 1 bintang artinya dia main CHEEKY duluan :)