Tuesday, March 6, 2007

Oh...dapurku malang

Selama punya rumah sendiri di Belgia (kontrakan ding he he he), ruangan yang paling aku sukai adalah dapur, selain perangkat kitchen setnya yang baru tapi paduan warna dan tata ruang yang luas membuat aku nyaman untuk acara memasak (meski aku tidak pandai masak). Tapi untuk musim winter kemarin dapurku nyaris gak laku karena brrr...dingiiiiin, pemanas ruangannya tidak bekerja dengan baik, karena modelnya sudah tua pake mazout, sehingga acara table manner-nya anak2 juga jadi kacau, karena kita makannya jadi ngungsi ke ruang tamu he he. Memasuki musim semi, dapurku kembali berfungsi dengan baik sebagaimana mestinya, karena ruangannya sudah tidak terlalu dingin lagi, tapi aku harus mengulangi lagi dari nol acara table mannernya anak2. mereka sudah keenakan makan di ruang tamu.

Hari selasa siang tadi, seakan mimpi buruk bagiku, berulang kali aku coba geleng2kan kepalaku dan sesekali kucubit tanganku…tapi ternyata aku tidak sedang bermimpi, ini kenyataan, atap dapurku berubah warna dari warna kuning menjadi abu2… Iya tadi siang aku kelupaan, awalnya mau goreng kentang buat Danish, aku nyalain kompor dan kuletakkan penggorengan dengan minyak gorengnya, trus terdenganr bunyi HP, aku masuk ke ruang tengah utk mengangkat HP, ternyata telp dari suamiku, padahal telpnya gak lama cuma 2 menitan, tapi emang aku orangnya pelupa juga…setelah terima telp…aku lupa tidak kembali ke dapur malah main puzzle sama si Danish. Aku juga belum sadar ketika melihat kok ada banyangan kedap-kedip, terang benderang dari pantulan layar computer yang letaknya di meja ruang tengah, kupikir waktu itu komputernya kenapa yah…kok kedap-kedip, segera aku hampiri laptop saumiku….dan baru tersadar ketika tidak ada yang salah dgn laptopnya tapi sinar terang benderang itu berasal dari dapur, terlihat dari pintu kaca pembatas antara ruang tengah dan dapur. Jantungku langsung berdegup kencang….dug…dug…dug…, dan ketika aku buka pintunya…Ya…Allah terlihat api sudah membubung tinggi sampe mencapai alat penghisap asapnya….., panik rasanya….takut meledak aja….dan aku tidak bisa berpikir dengan jernih, apa yang harus kulakukan untuk memadamkan api itu.

Pertama-tama yang kulakukan adalah mematikan kompor listriknya, trus sisanya yang ada dipikiranku hanyalah memadamkannya api dengan air, maka kuambil segelas air dan kusiramkan kedalam pancinya, tapi tindakanku ini rupanya malah membuat semakin fatal….dalam hitungan detik….wusssss…….kilatan api menjulur ke daerah langit-langit dan bagian atas dinding dapur, aku sontak lari ke depan, dan betapa terkejutnya aku ternyata Danish ikut melihat peristiwa itu, sebelumnya dia sudah kuamankan ke ruang tengah, gak sadar kalo ternyata dia sudah ada di belakangku, aku terlalu panik sampe tidak tau kehadiran Danish, tapi Alhamdulillah dia gpp segera aku peluk erat2. Apinya tidak langsung padam tapi sudah jauh berkurang…sehingga aku berani mendekat dan memadamkan sisa2 apinya, tapi sekarang yang ada….warna atap dapurku berubah menjadi abu2…rata….memenuhi seluruh langit2nya, oh…dapurku yang berukuran sekitar 5 x 4 meter jadi berubah kelam warnanya…dan lampu neon yang biasanya bersinar terang benderang terhalang warna hitam yang menempel di lampu neon dapurku hik…hik…hik.

Setelah agak reda gemetarannya, aku mulai cek satu persatu kitchen setnya, syukurlah semua masih berfungsi dengan baik, meskipun ada bagian yang meleleh, tapi seperangkat lemarinya tidak ada yang terbakar, hanya kerja keras aja bersiin karena berwarna hitam legam, tapi dengan cairan khusus warna lemarinya sudah kembali seperti semula, tapi atap dan dindingnya harus dicat ulang……aduh moga di akhir masa kontrak rumahku tidak disuruh ganti aja , karena dalam perjanjian kontrak rumah kalau ada kerusakan harus ganti rugi…..yah semoga semuanya bisa diatasi…
Ini pelajaran yang sangat berharga, dan semoga jangan terulang kembali….so…jangan pernah lupa untuk selalu cek ulang keadaan kompor, apakah sudah benar2 dalama posisi normal (tidak menyala), dan jangan pernah meninggalkan dapur kalo sedang memasak, terutama untuk orang yang pelupa seperti aku…..

2 comments:

Anonymous said...

Syukurlah Miek cepat sadar dan ingat kalo lagi masak. Syukurlah cuma perlu ngebersihin hitam2nya..
Jadi ingat waktu di Kedelai dl. Pernah kompornya abis kering sekali baru diisi minyak langsung meledak. Mana dapur Ibu kecil gitu lagi. tentu saja jadinya anak2 langsung panik smua, dan akhirnya dapur jadi basah kuyup diguyur air:)

*Nisa

Mieke said...

iya mbak tapi tio jadi mengecat seluruh atap dapur yang warnanya hitam, trus bunyi mesin penghisap asapnya jadi lain :(
Wah aku dulu sudah gak di Kedelai lagi yah..kok gak tau, hi hi hi kenangan indah saat di Kedelai 4 Bogor :)