Thursday, March 29, 2007

Suka dukanya les bahasa Belanda

Selama tinggal di Tongeren, Belgia, aku ikut les bahasa Belanda. Selain untuk menambah ilmu juga karena "gratis" he he he. Kebetulan tempat tinggalku di daerah Flanders yang penduduknya berbahasa Belanda, sebenarnya Tongeren merupakan daerah perbatasan juga sih dengan daerah yang penduduknya berbahasa Perancis ( Di Belgia punya 3 wilayah, wilayah Flanders berbahasa Belanda, Wallonia berbahasa Perancis dan German community berbahasa Jerman).

Tempat lesku tidak jauh dari rumah, 10 menit dengan naik sepeda, seminggu 2x pertemuan hari senin (maandag) dan rabu (woensdag), sekali pertemuan 3 jam dari jam 18.30 - 21.30. Tempat lesnya gedungnya tua dan besar sekali, atap kelasnya tinggi, khas bangunan kuno, kayaknya gedung sekolahnya bekas sekolah katholik, banyak mobil parkir sampe penuh sekali, ternyata di sini tidak hanya pusat bahasa belanda tapi ada juga bahasa lainnya dan ilmu komputer, cuma bayar meskipun tidak mahal.

Seru......itu kesan pertama aku mengikuti les, gurunya modis, cantik, masih muda, mungkin umurnya masih 25 tahun, peserta lesnya di kelasku gak banyak cuma 15 org, ada yang dari Republik Dominica, Italy, Maroko, German, Spanyol, Romania, Perancis, Polandia dan Indonesia. Tapi ada yang bikin aku melonjak kegirangan ada teman dr indonesia!!!, aku langsung duduk di sebelahnya, karena aku gak ngerti apa2, namanya Fransisco orang Flores, surpise...!!(karena di kota Tongeren jarang sekali orang indo he he he) orangnya baik dan lucu, dia selama di kelas suka ngajarin aku, karena aku cuma bengong aja denger gurunya ngomong B. belanda.....dari awal sampe akhir les :(, kirain selama les nyelip bahasa inggrisnya sedikit biar aku ngerti, ternyata....gak ada sama sekali, jadi ngajarinnya full action maksudnya dia memperagakan maksud ucapannya, misalnya dia bilang slapen (tidur)`ya gayanya niruin org tidur dll. Ya...tp alhamdulillah lama-lama bisa ngikutin juga he he he meskipun belum mahir2.

Selama les banyak suka dukanya (banyak sukanya sih....), dukanya itu karena aku dan Fransisco harus meluruskan beberapa pandangan mirirng mereka tentang Indonesia, yang banyak terosrisnya-lah, Fransisco sampe bilang yang kalian lihat di TV (CNN, BBC) itu bukan indonesia sesungguhnya, Indonesia negri yang indah dan nice person like me he he he..., toleransinya tinggi meskipun beragam, suku dan agama (kadang siaran di TV memojokkan Indonesai banget sih). Kita relatif sering ditanya apalagi soal bencana yang akhir2 ini melanda Indonesia, Indonesia's disaster katanya (banjir, gempa, kecelakaan adam air, Levina dll).

Pernah aku ditanya soal poligami, aku bingung karena harus menerangkan dlm b.belanda.....jadinya kurang pas deh. Aku bilang memang dibolehkan dalam islam tapi dgn syarat2 tertentu, dan suami mempunyai kemampuan utk adil, tp pas aku coba bilang mampu, mereka mngartikannya hanya dlm bentuk materi (uang), nah lo bingung lg neranginnya...., trus aku bilang, harus seiijin istri pertama, dan bila tdk mampu satu istri lebih dekat dgn keadilan...tapi tau deh mereka ngerti apa tidak, aku neranginnya nano2 pake b.belanda dan inggris...belepotan deh.....

Ada lagi cerita lucu, waktu gurunya menerangkan ttg posisi barang2 di supermarket, trus pas tanya ttg WC-papier (tisyu utk WC), si Fransisco temen dr indo nyeletuk...kalo di Indonesia org dr WC bersihinnya pake air.....apa yang terjadi...semua org dl kelas langsung melotot ke arah kita (sm persis ekspresinya kalo kita hrs bersiin pup hanya pake tisyu), mereka pd keheranan dan agak jijik jg, terus fransisco di suruh praktek...nanti kan celananya basah semua kt mereka...., trus fransisco cerita tidak...di indo ada 2 macam tipe wc, duduk dan jongkok (dia memperagakan posisi jongkok, he he lucu ya....), trus kalo yang wc duduk, pake slang khusus utk menyemprotkan airnya, trus kita cuci tangan pake sabun, kita gak yakin bersih kalo gak pake air....(tp temen2 dr negara lain belum bs menerima alasan kita, mereka pikir tdk praktis dan jijik harus pegang anus dan pup pake tangan..hehehe).

Dan semalam kita membahas kata "Nog Nooit = never = tidak pernah", nah kita ditugaskan untuk meng-intervie seluruh peserta les, dan salah satu pertanyaannya adalah "pernakah kamu minum sampanye/minuman alcohol?", apa coba reaksi mereka ketika mendengar jawabanku "nog nooit", hampir semua temanku mengernyitkan dahinya dan berkata "Waarom???? atau why???" (termasuk Fransisco, dia beragama katolik). Ketika aku jelaskan alasannya karena dalam agamaku tidak dibolehkan karena bisa memabukkan, makin heranlah mereka "hanya satu teguk saja tidak pernah?" tanya mereka memastikan lagi, aku tersenyum sambil menggelengkan kepala. Mereka heran kenapa minuman enak kok dilarang. (Hm...begini nih kalo gak fasih bahasa belandanya, moga aja penjelasanku bisa dimengerti mereka).

5 comments:

Anonymous said...

ugh... kebayang deh gemesnya pengen njelasin sesuatu tapi kena kendala bahasa :)
syiar islam di negeri yg gak 'kenal' islam, pasti gak gampang...
tetap semangat ya jeng... :)

Mieke said...

iya nih...kudu banyak belajar, thanks spiritnya :)

Anonymous said...

Hmm, kata mbak mieke bu guru nya cantik. Mana atuh gambarnya?

Mieke said...

itu..yang pake sweater warna hijau...ntar mmik kenalin deh, mau nggak....kalo mau tgl 15 mei acara makan2 tuh di sekolah bahasa, ikutan aja...

happykero said...

Hi Ibu Mieke, blognya menarik sekali..
Ibu Mieke tuh 'ibu' banget yah