Friday, February 9, 2007

Bermain Angka

Hampir setiap hari Aisya dan Danish bermain-main dengan angka, dan acara paling sering yaitu berhitung. Terkadang ketika mereka sedang bermain sendiri, dan aku sibuk masak, seringkali terdengar mereka memulai acara rutinnya “berhitung: een, twee, drie, vier, vijf,…!”, iseng-iseng aku ngintip apa sih yang sedang mereka hitung, heboh sekali. Oo…ternyata Danish (2 tahun) sedang sibuk menghitung mainan mobil-mobilannya yang dia susun berderat dari mobil berukuran paling kecil sampe yang paling besar, sedangkan Aisya (3 tahun) sibuk menghitung gelas yang harus dia suguhkan pada boneka beruangnya (ada 3 boneka beruang). Hi hi hi lucu juga lihatnya, mereka perlahan-lahan sudah mulai sedikit memahami angka dan maknanya. (artinya, jika benda yang mereka hitung berjumlah 3, maka proses berhitung akan berhenti di angka 3, sesuai dengan banyaknya benda, jadi bukan hafal urutan 1, 2, 3,…,10, padahal benda yang dihitung cuma 3 buah).

Aktifitas lain yang sering aku libatkan adalah acara membuat susu, kebetulan kalo di rumah mereka minum susu masih di botol (Hm…gimana ya caranya lepas dari botol susu? tapi kalo pergi-pergi sih sudah nggak lagi). Acara bikin susu heboh karena masing-masing ingin duluan buatnya, aku pegang botol susunya, “Ayo Aisya masukkan 6 kali sendok susu ya, pelan-pelan aja biar gak tumpah semua!”, mulai mereka yang memasukkan setiap sendok susu ke dalam botol, sambil menghitung satu, dua, dst, demikian juga Danish gak mau kalah. (kemampuan Aisya untuk memasukkan sendok susu ke dalam botol sudah bagus, sedangkan Danish masih sering tumpah-tumpah he he).

Karena beda usia Aisya dan Danish hanya 1 tahun, rasanya seperti momong anak kembar saja, maunya mainannya sama terus. Salah satu permainan bersamanya adalah Learning Math with Albert dari Time Life. Ada kumpulan berbagai bentuk (segitiga, segi empat, lingkaran dengan berbagai warna), trus aku kasih instruksi, ”Ayo...ambil yang bentuknya segitiga....!” atau “Ayo ambil yang berwarna merah...!”, Aisya selalu duluan, Danishnya masih asal ambil aja semuanya yang dia suka he he he, tapi lama-lama dia mengerti juga konsepnya, trus kalo sudah terkumpul benda yang berwarna merah, kita hitung bersama. “Berapa ya jumlah segitiga yang berwarna merah, lingkaran merah, dan segi empat merah, (kemudian memasangkan jumlah benda dengan angkanya, misalkan ada 3 buah lingkaran merah maka di bawahnya beri angka 3 sambil teriak “Angka 3”, maksudnya agar anak-anak suatu saat tau bahwa itu symbol untuk menuliskan angka 3). Jadi sasaran yang ingin dicapai adalah anak paham kuantitasnya dahulu baru simbolnya (angkanya). Aku sih gak kasih target tertentu kapan mereka bisa paham apa yang kumaksud, having fun aja.....yang penting anak-anak antusias dan menikmati permainan karena cepet-cepetan ngumpulin......jd seru.

Satu lagi, ceritanya belajar tentang "order" atau urutan. Aisya sudah lumayan ngerti angka dan maknanya (baru angka 1, 2 dan 3), kalo Danish belum. Aku pusing karena Aisya dan Danish selalu berebutan mainan, terutama perosotannya. Aku mau coba bikin peraturan, kubagikan kertas masing-masing berisi gambar (apa saja), misalnya balon, trus aku suruh hitung “Aisya ada berapa balon di kertasnya!”, danish jg, (karena cm 2 orang jd satu kertas bergambar 1 balon dan 1 kertas yang lain berisi gambar 2 balon), nah yang dapat kertas gambar satu balon berarti yang main perosotan duluan, nanti kalau sudah paham benar, aku tambah menjadi 3 urutan (akunya ikut ngantri perosotan hi hi hi ), ntar abinya (bapaknya) ikut ngantri jg he he he, jd mereka belajar menghitung dan mengurutkan dari angka 1 sampai 4, yah...semoga berhasil!(tapi apa yang terjadi…..Aisya maunya selalu dapat benda yang berjumlah satu, he he he dia mulai tau bahwa itu berarti yang duluan atau pertama).


No comments: