Selama jalan-jalan di sekitar tempat tinggalku, anak-anak senang mengumpulkan daun-daun kering, mencari kerikil, trus lihat lintasan pesawat di angkasa (udara di sini bersih sekali sampe asap lintasan pesawat terlihat jelas, bagus), kasih makan ayam dan domba tetangga (bulu ayam dan dombanya aja super tebal he he, ayam dan domba bule), kemudian lihat kuda dan sapi (pedesaan banget yah…tapi indaaah sekali!).
Sesampainya di rumah daun kering yang kita kumpulin diolesi cat air dan ditempelkan di kertas sehingga terlihat jelas kerangka daun yang khas sesuai jenis daunnya, duh senengnya anak-anak, melalui kegiatan ini anak-anak sambil belajar konsep, pola, ukuran (daun paling besar, sedang dan paling kecil), dan kelompok warna (daun warna kuning, merah, coklat, orange dan purple). Kemudian kerikil yang kumpulkan dan disimpan disaku, mereka keluarkan dan mulai deh acara menghitung, satu, dua, tiga,…”ayo..kerikilnya banyakan punya Aisya apa Danish?” , tanyaku. Hm…masing-masing langsung teriak namanya masing-masing he he he. Aisya kemudian sibuk main masak-masakan, “lagi bikin sayur sop”, katanya, sambil tangannya mengaduk-aduk kerikil yang ditaruh di panci mainannya. Sedangkan Danish sibuk memindahkan kerikil-kerikil itu dengan mainan traktornya.
Kegiatan rutin lainnya dimusim ini adalah menyapu halaman belakang rumah, banyak daun-daun yang berguguran, anak-anak seneng sekali kalo dilibatkan nyapu daun-daun kering yang menggunung....(brrr...dingin kita nyapu pake jaket tebel, sepatu dan topi), “Aisya yang nyapu, adik yang masukin ke tong sampah ya....”, gayanya Aisya mengomando adiknya. (ya…di sela-sela aktifitas ini sering juga diselingi acara berantem dan tangis, rebutan sapu dan skop antara Aisya dan Danish he he he).
1 comment:
waaaa pengeeeen.......!!! (sambil ngiler)
Post a Comment